Nuusdo, Tamborae Institute, dan LeSPI Luncurkan Proyek Literasi Digital

Girindra Wardhana

SEMARANG – Tiga lembaga yang bergerak di bidang media, riset, dan pengembangan informasi, yakni Nuusdo Media Lab, Tamborae Institute, dan Lembaga Studi Pers & Informasi (LeSPI) resmi meluncurkan proyek literasi digital sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan kecakapan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi secara aman dan responsif.

Inisiatif ini hadir di tengah akselerasi transformasi digital di Indonesia yang semakin pesat. Berdasarkan data APJII, jumlah pengguna internet di Indonesia telah melampaui 229,4 juta jiwa dengan tingkat penetrasi mencapai 80,66% pada 2025, sehingga ruang digital menjadi bagian penting dalam aktivitas masyarakat. Peningkatan akses internet tersebut juga disertai risiko meningkatnya penyebaran hoaks, penipuan online, dan perundungan siber, yang menuntut masyarakat memiliki kemampuan literasi digital yang lebih baik.

Melalui kolaborasi tersebut, ketiga lembaga akan menjalankan rangkaian program literasi digital, termasuk pembuatan konten video pendek, diskusi, workshop, pelatihan, hingga lomba yang membahas peluang dan tantangan dunia digital.

“Program ini ditujukan untuk mendorong masyarakat berpikir kritis, memverifikasi informasi, serta memahami etika dan keamanan dalam berinternet,” ujar Wisnu Tri Hanggoro, Direktur Tamborae Institute.

Meski indeks literasi digital di Indonesia menunjukkan peningkatan, kolaborasi lintas lembaga dinilai tetap diperlukan agar edukasi digital mampu menjangkau masyarakat secara lebih luas. Pemerintah, komunitas, dan sektor swasta diharapkan dapat turut memperkuat gerakan literasi digital agar masyarakat semakin adaptif dan terlindungi di tengah arus informasi yang kompleks.

Profil Lembaga Kolaborator

Didirikan pada 2017, Tamborae Institute adalah lembaga yang berfokus pada promosi kebebasan pers melalui diskusi, pelatihan, riset/monitoring, serta pengembangan media, terutama di daerah yang jauh dari ibu kota.

Nuusdo Media Lab merupakan situs jurnalisme yang mengusung isu jurnalisme bermutu dan internet sehat. Nuusdo membahas perkembangan media dan jurnalisme, komunikasi digital, etika, hingga berbagai tools dan aplikasinya.

Sedangkan Lembaga Studi Pers & Informasi atau LeSPI bergerak dalam penelitian dan pengembangan media serta penguatan ekosistem pers. LeSPI menekankan isu jurnalistik, keterbukaan informasi, dan literasi publik melalui edukasi dan publikasi riset.(*)

Girindra Wardhana